Prinsip-Prinsip Belajar menurut para ahli
Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Para Ahli
Prinsip-prinsip belajar
menurut Slameto (2003: 27-28):
- Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar: siswa harus selalu berpartisipasi aktif dalam setiap proses belajar yang dialaminya, meningkatkan minat dalam belajar, dan membimbing siswa dalam belajar agar dapat mencapai tujuan instruksional.
- Sesuai hakikat belajar: belajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan, untuk itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan tahap demi tahap.
- Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari: siswa akan lebih mudah menangkap pembelajaran apabila materi belajar disajikan secara sederhana.
- Syarat keberhasilan belajar: sarana yang mendukung dalam proses pembelajaran akan membuat siswa merasa tenang ketika belajar.
Slameto.
(2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Prinsip-prinsip
belajar menurut Makmur Khairani (2014: 11) yang harus dimiliki oleh guru
sebelum melakukan kegiatan belajar baru:
1)
Informasi faktual
Informasi
mengenai materi pembelajaran yang akan disampaikan dapat diperoleh dengan cara
dikomunikasikan kepada guru yang lain, dipelajari lebih mendalam, dan dapat
juga dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah dipelajari.
2)
Kemahiran intelektual
Seorang
guru harus mempunyai berbagai cara dalam mengerjakan sesuatu, termasuk memiliki
kemampuan dalam menafsirkan simbol-simbol, bahasa, dan yang lainnya.
3)
Strategi
Guru
harus mampu menguasai strategi pembelajaran yang digunakan selama proses
pembelajaran. Strategi yang digunakan harus dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa untuk menghadirkan stimulus secara kompleks, memilih dan membuat
kode bagian, menganalisis, dan melacak informasi baru. Siswa akan senang ketika
gaya belajar yang digunakan oleh guru menarik dan bervariatif. Sehingga siswa
tidak merasa bosan dengan pelajaran yang disampaikan.
Makmun
Khairani. (2014). Psikologi Belajar.
Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Prinsip-prinsip
belajar Menurut Ratna Wilis Dahar (2011: 20-22)
prinsip-prinsip
belajar hendaknya dijadikan pegangan guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat optimal. Adapun prinsip-prinsip
meliputi:
1.
Konsekuensi-kosekuensi
Prinsip
yang paling penting pada teori-teori perilaku ialah perilaku perubah menurut
konsekuensi langsung. Konsekuensi-menyenangkan “memperkuat” perilaku,
sedangkang konsekuensi-tidak menyenangkan “melemahkan” perilaku.
Konsekuensi-menyenagkan pada umumnya disebut reinforser atau penguat, sedangkan
konsekuensi-tidak menyenangkan disebut hukuman.
2.
Kesegeraan (Immediacy) Konsekuensi
Salah
satu prinsip dalam teori belajar ialah konsekuensi perilaku akan lebih
mempengaruhi perilaku dari pada konsekuensi yang lambat datangnya.
3.
Pembentukan (shaping)
Pembentukan
atau shaping digunakan dalam teori belajar perilaku saat mengajarkan
keterampilan baru atau perilaku dengan meberikan reinforcement pada siswa untuk
mendekati perilaku akhir yang diinginkan.
Dahar,
Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga
Prinsip-prinsip
belajar menurut Ngalim Purwanto (2002: 85)
- Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.
- Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
- Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional.
- Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.
- Belajar memerlukan sarana cukup, sehingga anak dapat belajar dengan tenang.
- Belajar perlu ada interaksi anak dengan lingkungannya.
Ngalim Purwanto. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Prinsip-prinsip
Belajar yang Aktif Menurut Suprihatin Saputro (2000: 146-150)
Dalam kegiatan belajar
agar siswa dapat belajar dengan aktif perlu ditunjang dengan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1)
Menyajikan kegiatan yang bervariasi Kegiatan pembelajaran dan metode yang
digunakan bervariasi seperti menggunakan metode diskusi, percobaan, meringkas
buku dan lain-lain.
2)
Menciptakan suasana belajar yang bervariasi Kegiatan belajar diciptakan secara
menarik dan bervariasi dan tidak membosankan seperti pengaturan tempat duduk
siswa, pengaturan ruangan.
3)
Mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar Hendaknya dalam kegiatan selalu
beranggapan bahwa setiap siswa memiliki potensi kemampuan dan pengalaman.
Aktivitas siswa dalam kegitan belajar mencakup aktivitas fisik, mental dan
sosial. Keaktifan siswa dapat terlaksana bila tugas-tugas yang dilakukan siswa
mengacu pada keterampilan proses.
4)
Mendorong siswa agar kreatif
Dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaktifkan dirinya seperti
memberikan kesempatan untuk berpendapat, mengajukan pertanyaan atau usul.
5)
Meningkatkan terjadinya interaksi yang lebih baik dalam kelas.
Guru
lebih berperan sebagai pengarah atau pengendali kegiatan belajar mengajar,
siswa tidak harus meminta informasi atau jawaban yang diperlukan.
6)
Melayani perbedaan individu
Siswa
ada yang dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik melalui mendengar,
melihat ataupun melalui cerita, hendaknya hal ini digunakan sebagai kegiatan
belajar yang bervariasi untuk melayani perbedaan-perbedaan yang ada pada siswa.
7)
Memanfaatkan berbagai sumber belajar
Penggunaan
buku, alat peraga ataupun media dalam kegiatan pembelajaran akan memacu siswa
untuk belajar dan tidak mengalami kebosanan.
Suprihatin
Saputro. (2000). Strategi Pembelajaran.
Jakarta: Depdiknas.

0 Response to "Prinsip-Prinsip Belajar menurut para ahli"
Post a Comment