STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN APLIKASINYA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STRATEGI
PEMBELAJARAN INKUIRI
DAN
APLIKASINYA DALAM MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
Nurjannah
Nasution
Mahasiswa
Pascasarjana IAIN Padangsidimpuan
e-mail:
jannahnst93@gmail.com
A.
PEMBAHASAN
1.
Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Inkuiri
Istilah
inkuiri berasal dari Bahasa Inggris, yaitu inquiry yang berarti pertanyaan atau penyelidikan. Pembelajaran
inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,
kritis, logis, analitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh percaya diri. Model pembelajaran ini
dikembangkan oleh seorang tokoh yang bernama Suchman. Suchman meyakini bahwa
anak-anak merupakan individu yang penuh rasa ingin tahu akan segala
sesuatu.
Pembelajaran
inquiry merupakan suatu srategi atau siasat yang digunakan guru untuk
mengajar kedepan kelas. Adapun pelaksanaannya
yaitu guru membagi tugas meneliti
sesuatu masalah, siswa dibagi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok
mendapat tugas tertentu. Kemudian mereka mempelajari, meneliti dan membahas
tugasnya didalam kelompok. Setelah hasil kerja kelompok mereka mendiskusikan,
kemudian baru didiskusikan dalam forum.
Strategi
pembelajaran inkuiri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif yang
dipelopori oleh Piaget. Menurut aliran ini, belajar pada hakikatnya adalah
proses mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang
dimiliki setiap individu secara optimal. Belajar lebih dari sekedar proses
menghafal dan menumpuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan yang
diperolehnya bermakna untuk siswa melalui keterampilan berpikir. Aliran belajar
kognitif melahirkan berbagai teori belajar, seperti teori belajar Gestalt,
medan dan konstruktivistik. Menurut
teori-teori belajar yang beraliran kognitif, belajar pada hakikatnya bukan
peristiwa behavioral yang dapat diamati tetapi proses mental seseorang untuk
memaknai lingkungannya sendiri.
Menurut Wina Sanjaya, strategi
pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Pembelajaran
inkuiri dibangun dengan asumsi bahwa sejak lahir manusia memiliki dorongan
untuk menemukan sendiri pengetahuannya atau memiliki rasa ingin tau. Rasa ingin tahu
tentang keadaan alam di sekililingnya tersebut merupakan kodrat sejak ia lahir
ke dunia, melalui indra penglihatan, pendengaran, dan indra-indra lainnya. Hingga dewasa keinginan itu terus
berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan
yang dimilikinya akan menjadi bermakna manakala didasari oleh keingintahuan
tersebut.
Tujuan utama pembelajaran inkuiri
adalah menolong siswa untuk dapat menembangkan disiplin intelektual dan
ketrampilan berpikir dengan memberkan pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas
dasar rasa ingin tahu mereka. Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri
adalah keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, keterarahan
kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran dan mengembangkan
sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.
Menurut
Slemato, strategi pembelajaran inkuiri merupakan cara penyampaian bahan pengajaran
dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan potensi
intelektualnya dalam jalinan kegiatan yang disusunya sendiri untuk menemukan
sesuatu sebagai jawaban yang
meyakinkan
terhadap permasalahan yang di hadapkan kepadanya melalui proses pelacakan data
dan informasi serta pemikiran yang logis, kritis,dan sistematis.
Dari
beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi pemebelajaran
inkuiri adalah sebuah streategi yang menekankan pada proses berfikir secara
sistematis, kritis, dan analisis untuk mencari dan menumukan jawaban sendiri
dari suatu permasalahan yang di hadapi, baik didalam proses pembelajaran maupun
di lingkungan dimana mereka berada, sehingga di harapkan dapat menumbuhkan
sikap percaya diri, dan kebermaknaan hidup.
2.
Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi
Pembelajaran Inkuiri
a.
Berorientasi pada Pengembangan
Intelektual
Telah disebutkan sebelumnya bahwa tujuan utama dari
strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir, karena inkuiri
didasari oleh teori kognitif yang menekankan arti penting proses
internal seseorang. Untuk itu, strategi pembelajaran ini selain berorientasi kepada
hasil belajar juga berorientasi kepada proses belajar. Sehingga
kriteria keberhasilan dari suatu proses pembelajaran inkuiri ditentukan oleh
sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu. Pada pembelajaran
inkuiri ini yang dinilai adalah proses menemukan sendiri hal baru dan proses
adaptasi yang berkesinambungan secara tepat dan serasi antara hal baru
dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.
b.
Prinsip Interaksi
Pada
dasarnya proses pembelajaran adalah proses interaksi, baik interaksi antara
siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi siswa dengan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru
bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur
interaksi itu sendiri. Keseluruhan proses pembelajaran akanmembantu siswa
menjadi mandiri, percaya diri dan yakin pada kemampuan intelektualnya sendiri
untuk terlibat secara aktif. Guru hanya perlu menjadi fasilitator dan
mengarahkan agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui
interaksi mereka. Guru juga harus memfokuskan pada tujuan pembelajaran, yaitu
mengembangkan tingkat berpikir yang lebih tinggi dan keterampilan berpikir
kritis siswa.
c.
Prinsip Bertanya
Dalam
hal ini, prinsip bertanya adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan, yaitu
pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab dan mengantarkan pada pengujian dan
eksplorasi bermakna. Selama pembelajaran inkuiri, guru dapat mengajukan suatu
pertanyaan atau mendorong siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan mereka
sendiri, yang dapat bersifat open-ended, memberi peluang siswa untuk
mengarahkan penyelidikan mereka sendiri dan menemukan jawaban-jawaban yang
mungkin dari mereka sendiri dan mengantar pada lebih banyak pertanyaan
lain.
Oleh
karena itu berbagai teknik bertanya perlu dikuasai oleh setiap guru, apakah itu
hanya sekedar untuk meminta perhatian siswa, bertanya untuk melacak, bertanya
untuk mengembangkan kemampuan, atau bertanya untuk menguji. Sebab, kemampuan
siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian
dari proses berpikir.
d.
Prinsip Belajar untuk Berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi
belajar adalah suatu proses berpikir (learning how to think), yaitu
proses mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah
pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
e.
Prinsip Keterbukaan
Belajar
adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Oleh sebab itu, siswa perlu
diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika
dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Peran
guru adalah menyediakan ruang kepada siswa untuk mengembangkan hipotesis dan
secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.
3.
Prosedur Pelaksanaan Strategi
Pembelajaran Inkuiri
Secara umum,
proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut, yaitut:
a. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah
untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini
guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru
merangsang dan mengajak siswa untuk berfikir memecahkan masalah. Langkah
orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan SPI sangat
tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam
memecahkan masalah.
Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan dalam tahapan orientasi ini adalah:
1) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil
belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
2) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan
yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini
dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari
langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.
3) Menjelaskan pentingnya topik dan
kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar
siswa.
Untuk itu, beragam
cara dan variasi dapat dilakukan guru agar dapat mengorientasikan siswa kepada
suatu permasalahan. Seringkali siswa tidak menyadari pada suatu keadaan atau
fenomena sesungguhnya terdapat suatu permasalahan, atau sesuatu yang dapat
dijadikan pertanyaan untuk dipelajari secara lebih mendalam. Untuk
mengorientasikan siswa terhadap masalah ini, guru harus memiliki kreativitas
sehingga stimulus atau rangsangan yang diberikan benar-benar menarik bagi siswa.
Rasa ingin tahu akan suatu hal akan membimbing siswa terhadap suatu
permasalahan untuk dipelajari bersama-sama di kelas atau kelompoknya.
b. Merumuskan
Masalah
Pada
langkah ini guru membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki.
Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir
memecahkan teka-teki itu. Proses berpikir dan mencari jawaban teka-teki itulah
yang sangat penting dalam strategi inkuiri. Oleh karena itu melalui proses
tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya
mengembangkan mental melalui proses berpikir.
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam merumuskan masalah, di antaranya:
1) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri
oleh siswa. Siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala
dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji.
2) Masalah yang dikaji adalah masalah
yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti.
3) Konsep-konsep dalam masalah adalah
konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum
masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih
dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada
dalam rumusan masalah.
c. Mengajukan
Hipotesis
Hipotesis
adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai
jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Kemampuan atau potensi
individu untuk berfikir pada dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir.
Potensi berfikir itu dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau
mengira-ira (berhipotesis) dari suatu permasalahan.
Oleh
sebab itu, potensi untuk mengembangkan kemampuan menebak pada setiap individu
harus dibina. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan
kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan
berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban
sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari
suatu permasalahan yang dikaji.
d. Mengumpulkan
Data
Dalam
pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan aktifitas menjaring informasi
yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran
inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam
pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data bukan hanya memerlukan
motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.
e. Menguji
Hipotesis
Menguji
hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan
data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji
hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya,
kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan
tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
f. Merumuskan
Kesimpulan
Merumuskan
kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru
mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
4.
Keseriusan dalam Pengaplikasian
Strategi Pembelajaran Inkuiri
Dalam
mengaplikasikan strategi pembelajaran inkuiri dalam proses pembelajaran yang
dimana pendidik harus serius dalam mengarahkan siswa. Artinya pembelajaran
berorientasi pada siswa (student centered) bukan pada guru (teacher centered).
Dalam hal tersebut, maka strategi inkuiri dikembangkan. Ada beberapa hal yang
menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri, yaitu sebagai berikut:
a.
Strategi inkuiri menekankan kepada
aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa
tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara
verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi
pelajaran itu sendiri.
b.
Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa
diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang
dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri {self
belief). Untuk itu, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru
bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator
belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya
jawab antara guru dan siswa serta kemampuan guru dalam menggunakan teknik
bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.
c.
Tujuan dari penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis,
logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari
proses mental. Untuk itu, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya
dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat
menggunakan potensi yang dimilikinya.
Untuk
itu, agar strategi pembelajaran inkuiri akan efektif manakala:
a. Guru mengharapkan siswa dapat
menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan, yang
terpenting adalah proses belajar.
b.
Bahan
bukan berbentuk fakta atau konsep, tetapi kesimpulan yang memerlukan pembuktian.
c.
Proses
pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
d.
Rata-rata
siswa mempunyai kemauan dan kemampuan berpikir.
e.
Jumlah
siswa tidak terlalu banyak sehingga mudah dikendalikan.
f.
Guru
memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan berpusat pada siswa.
Dengan
demikian, pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri
akan lebih menarik karena akan membuat siswa terlibat secara aktif. Dimana pengetahuan
yang dimiliki siswa akan bermakna manakala didasari oleh keingintahuan. Sebab, pembelajaran
inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses
berpikir.
5.
Keunggulan dan Kelemahan Strategi
Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak
dianjurkan, karena memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, yaitu
sebagai berikut:
a.
Keunggulan
1)
Pembelajaran ini merupakan pembelajaran
yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini dianggap
jauh lebih bermakna.
2)
Pembelajaran ini dapat memberikan ruang
kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
3)
Pembelajaran ini merupakan strategi
yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang
menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman.
4)
Keunggulan
lain adalah
dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan
belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
b.
Kelemahan
1)
Sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2)
Sulit
dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur kebiasaan dalam belajar siswa.
3)
Kadang-kadang
dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering
guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4)
Selama
kriteria
keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka strategi ini tampaknya akan sulit
diimplementasikan.
6.
Ayat Al-Qur`an dan Hadist tentang Strategi
Pembelajaran Inkuiri.
Strategi
pembelajaran inkuiri adalah proses berpikir. Maka Allah SWT menyuruh manusia
untuk menggunakan akal pikiran. Aql (daya berpikir), berpusat di kepala. Menurut Al-Ghazali, akal adalah
suatu jembatan untuk mencapai suatu ilmu, sedangkan ilmu adalah satu dan tidak
terbagi ataupun menempati suatu ruang.
b. Hadist
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسًا قَالَ كُنْتُ
قَائِمًا عَلَى الْحَيِّ أَسْقِيهِمْ عُمُومَتِي وَأَنَا أَصْغَرُهُمْ الْفَضِيخَ
فَقِيلَ حُرِّمَتْ الْخَمْرُ فَقَالُوا أَكْفِئْهَا فَكَفَأْتُهَا قُلْتُ لِأَنَسٍ
مَا شَرَابُهُمْ قَالَ رُطَبٌ وَبُسْرٌ فَقَالَ أَبُو بَكْرِ بْنُ أَنَسٍ
وَكَانَتْ خَمْرَهُمْ فَلَمْ يُنْكِرْ أَنَسٌ وَحَدَّثَنِي بَعْضُ أَصْحَابِي
أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ كَانَتْ خَمْرَهُمْ يَوْمَئِذٍ
Artinya: Telah
menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari
Ayahnya dia berkata; saya mendengar Anas berkata; "Aku pernah menjadi
pelayan yang bertugas menuangkan minuman kepada paman-pamanku di suatu tempat,
sementara diriku adalah yang paling muda di antara mereka, ketika itu aku
menuangkan Fadlih (minuman keras dari perasan kurma muda) tiba-tiba ada yang
berkata; "Sesungguhnya khamar telah di
haramkan." Lantas mereka berkata; "Tumpahkanlah" maka aku pun
menumpahkannya. Aku bertanya kepada Anas; "Apakah yang mereka minum waktu
itu?" dia menjawab; "yaitu ruthab (minuman keras dari perasan kurma
basah) dan busr (minuman keras dari perasan kurma muda atau masih
pentil)." Abu Bakar bin Anas berkata; "Seperti itulah khamr mereka,
sementara Anas tidak mengingkarinya." Dan sebagian sahabatku juga pernah
menceritakan kepadaku bahwa dia pernah mendengar Anas bin Malik berkata;
"Seperti itulah khmar mereka waktu itu." (HR. Bukhori No. 5155).
Dari
hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran berpusat pada
individu. Artinya dalam dunia pendidikan proses berpikir berpusat pada peserta
didik (student center).
7.
Aplikasi Strategi Pembelajaran
Inkuiri dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Strategi pembelajaran inkuiri adalah suatu strategi yang
berpusat pada siswa dimana kelompok-kelompok siswa dihadapkan pada suatu
persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu
prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas. Kemudian
aplikasinya terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bahwa mata pelajaran
tersebut memiliki isi yang sangat kompleks. Untuk itu, materi Pendidikan Agama
Islam tidak saja dipelajari dari segi teori belaka, akan tetapi lebih penting
bagaimana penjiwaan dari nilai-nilai ajaran agama yang diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Maka, pembelajaran inkuiri sebagai strategi yang
digunakan dalam hal ini.
Strategi
pembelajaran inquiri
merupakan bentuk pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student
centered). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa dapat
memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran. Siswa
benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam
pembelajaran inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru
adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada siswa untuk dipecahkan.
Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa.
Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam
rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan,
tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus
dikurangi.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya guru Pendidikan Agama
Islam dapat menyampaikan materi dengan penuh keaktifan, inovatif, kreatif
dan suasana pembelajaran yang
menyenangkan. Dalam hal ini, sasaran
utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah keterlibatan siswa secara maksimal
dalam proses kegiatan belajar, keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis
pada tujuan pembelajaran serta mengembangkan sikap percaya pada diri siswa
tentang apa yang dikemukakan dalam proses Inkuiri.
B. KESIMPULAN
1.
Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Inkuiri
2.
Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran
inkuiri, yaitu sebagai berikut:
a.
Beriorientasi pada pengembangan
intelektual
b.
Prinsip interaksi
c.
Prinsip Bertanya
d.
Prinsip belaja untuk berpikir
e.
Prinsip keterbukaan
3.
Prosedur pelaksanaan strategi
pembelajaran inkuiri, yaitu sebagai berikut:
a.
Orientasi
b.
Merumuskan masalah
c.
Mengajukan hipotesis
d.
Mengumpulkan data
e.
Menguji hipotesis
f.
Merumuskan kesimpulan
4.
Keseriusan dalam pngaplikasian strategi
pembelajaran inkuiri, yaitu bahwa
seorang pendidik harus
focus dalam menerapkan strategi pembelajaran inkuiri. Artinya strategi tersebut
burpusat pada peserta didik yang dimana dalam proses pembelajan peserta
didiklah yang lebih aktif.
5.
Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran
inkuiri, yaitu sebagai berikut:
a.
Keunggulan
1) Menekankan
kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
2) Memberikan
ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
3) Strategi yang
dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern.
4) Dapat melayani
kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
b. Kelemahan:
1) Sulit mengontrol kegiatan dan
keberhasilan siswa.
2) Sulit dalam merencanakan
pembelajaran karena terbentur kebiasaan dalam belajar siswa.
3) Memerlukan waktu yang panjang.
4) Selama kriteria
keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka strategi ini tampaknya akan sulit diimplementasikan
6.
Ayat Al-Qur`an tentang strategi
pembelajaran inkuiri, diantaranya yaitu QS. Al-Baqarah ayat 164.
7.
Aplikasi strategi pembelajaran inkuri pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam bahwa mata pelajaran PAI memiliki isi yang
sangat kompleks. Untuk itu, materi Pendidikan Agama Islam tidak saja dipelajari
dari segi teori belaka, akan tetapi lebih penting bagaimana penjiwaan dari
nilai-nilai ajaran agama yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
[12]Departemen
Agama Islam RI, Al-Qur`an Al-Karim dan Terjemahnya, (Surabaya:
Halim,2002), h. 34.

0 Response to "STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN APLIKASINYA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM"
Post a Comment